Penting dalam Bisnis, Apa itu SKU?
Mr. Big 21 Jan 2022 08:52Copy link & title
Ketika berbisnis, terutama yang memiliki banyak variasi produk, pengelolaan stok menjadi tantangan tersendiri. Salah satu cara efektif untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan SKU. Dengan SKU proses pencatatan barang bisa dilakukan dengan mudah dan bisnis tetap berjalan efisien meski jumlah produknya ribuan. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan lengkap mengenai apa itu SKU Produk dan cara membuatnya!
Apa itu SKU Produk?
Source: Freepik
SKU merupakan kepanjangan dari Stock Keeping Unit yang diartikan dengan sederetan kode unik yang digunakan untuk mengatur stok. Jika produk dari toko Anda tidak begitu banyak mungkin SKU tidak dibutuhkan. Namun, SKU sangat diperlukan jika produk Anda mencapai ratusan bahkan ribuan jenis sehingga memerlukan kode unik untuk membedakannya.
SKU dapat membantu pencatatan stok menjadi lebih mudah. Biasanya, SKU dibuat dengan kode unik yang berupa huruf atau angka. Setiap rangkaian kode SKU berisi informasi yang mewakili produk dan tentunya setiap seller memiliki standarisasi dalam membuat rangkaian kode SKU.
Fungsi SKU Produk
Source: Freepik
Sistem pencatatan SKU membantu kita mengidentifikasi dan mengingat produk dengan lebih mudah. SKU umumnya dapat dicetak dalam bentuk barcode, sehingga memudahkan pencatatan stok sekaligus mempercepat proses keluar-masuk barang di gudang. Dengan SKU, pengelolaan stok dan penentuan lokasi produk menjadi lebih praktis. Bahkan, di dalam kode SKU bisa ditambahkan informasi tambahan, seperti lokasi gudang atau detail lainnya yang relevan.
Meski sama-sama dapat menggunakan barcode, SKU sering disamakan dengan UPC (Universal Product Code), padahal keduanya memiliki fungsi yang berbeda. UPC adalah kode produk universal yang umumnya dipakai di supermarket untuk proses pembayaran. Kode angka pada UPC ditetapkan oleh organisasi nirlaba GS1 (Global Language of Business), yang bertugas mengembangkan dan menjaga standar global perdagangan internasional.
Sementara itu, SKU hanya digunakan secara internal oleh perusahaan atau pelaku usaha untuk mengatur dan mengelola stok produk.
Format Cara Penulisan SKU
Secara umum, format SKU bersifat fleksibel dan kondisional, tidak harus mengikuti standar baku tertentu. Penulisannya menyesuaikan dengan informasi yang ingin ditampilkan oleh pemilik bisnis. Meski begitu, pola SKU biasanya memiliki struktur yang mirip, umumnya terdiri dari satu atau dua kode awal.
Contohnya: kode merek + kode produk + nomor urut + kode variasi 1 + dan kode variasi 2.
Menentukan format SKU yang baik sangat penting. SKU ideal memiliki kode yang singkat, mudah dikenali, namun tetap memuat informasi lengkap sehingga hanya dengan sekali lihat, kita bisa langsung tahu produk apa, variasinya, ukurannya, dan detail lainnya.
Dalam pembuatan SKU, penggunaan huruf dan angka sama-sama diperbolehkan. Untuk menyingkat SKU, angka sering dipakai sebagai pengganti huruf. Misalnya, warna merah diwakilkan dengan angka 1, warna biru dengan angka 2, dan seterusnya. Keuntungan menggunakan angka adalah kita tidak perlu khawatir kehabisan kombinasi kode, karena angka memiliki jumlah yang tak terbatas, sedangkan alfabet hanya terdiri dari 26 karakter.
Namun, jika menggunakan kode angka sebagai pengganti huruf, kita perlu menghafal arti setiap kode tersebut agar tidak membingungkan saat membaca SKU di kemudian hari.
Identifikasi Penulisan SKU
Dalam konteks penulisan SKU, identifikasi berarti kemampuan untuk langsung mengenali produk dan variannya hanya dengan melihat kode SKU tersebut. Artinya, SKU harus memuat informasi penting yang cukup jelas sehingga siapa pun yang membacanya bisa segera memahami produk yang dimaksud.
Contoh format identifikasi SKU:
- Kode Merek: IPhone
- Kode Produk: 12P
- Nomor Urut: 001
- Kode Variasi 1: Black (warna)
- Kode Variasi 2: 128 GB (memori)
- Kode Rak: A27
- Kode Gudang: JKT (Jakarta)
- Kode Kategori Produk: ELT (Elektronik)
Dalam penulisan SKU, cukup sertakan informasi yang benar-benar penting. Tujuannya adalah mempermudah tim atau karyawan mengenali produk dengan cepat tanpa harus mengecek detail di sistem. Oleh karena itu, penetapan format SKU harus baku sejak awal, sehingga konsisten dan mudah dipahami oleh semua orang di perusahaan.
Format SKU memang sepenuhnya menjadi keputusan pemilik bisnis, tetapi ada aturan penting, jika di awal Anda sudah menetapkan jumlah digit tertentu, maka jumlah digit tersebut harus konsisten untuk semua SKU berikutnya.
Selain itu, hindari penggunaan kode yang bisa membingungkan. Misalnya, jika kode variasi 1 menggunakan angka, maka sebaiknya kode variasi 2 memakai huruf atau kombinasi huruf-angka. Jika kedua variasi sama-sama menggunakan angka, ada risiko tim gudang keliru mengartikan arti kode tersebut, yang pada akhirnya dapat menghambat proses kerja.
Kelola SKU Lebih Cepat, Stok Aman Terkendali dengan BigSeller Solusinya!
Menyusun SKU produk memang membutuhkan waktu dan ketelitian, tetapi dengan adanya SKU produk, manajemen stok yang lebih rapi dan sistem penyimpanan gudang yang jauh lebih efisien.
Dengan BigSeller, proses pembuatan SKU dapat menjadi jauh lebih cepat, karena BigSeller memiliki fitur pembuatan SKU massal yang memungkinkan Anda membuat banyak SKU sekaligus. Bahkan, SKU ini bisa langsung terhubung dengan berbagai platform e-commerce seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, dan marketplace lainnya.
Tidak hanya itu, BigSeller juga dirancang untuk memudahkan seller dalam mengelola seluruh proses penjualan. Mulai dari menambahkan produk, memproses pesanan, sinkronisasi stok, hingga mencatat laporan penjualan semua bisa dilakukan hanya dari satu halaman.
Dengan begitu, Anda tidak perlu repot membuka banyak dashboard atau memantau stok di setiap marketplace secara manual. Cukup satu platform, semua urusan beres, dan waktu Anda bisa lebih fokus untuk mengembangkan bisnis.
Cukup satu platform, semua urusan beres! Tunggu apalagi? Registrasi sekarang GRATIS untuk raih kesempatan untuk mendapatkan VIP selama 7 hari!